.
Mediarealnews.com - Batam – Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, menegaskan bahwa masa depan ekonomi Batam hanya akan tercapai bila pemerintah dan dunia usaha bergerak dalam satu irama.
Pesan itu ia sampaikan saat membuka Musyawarah Kota (Mukota) Kadin Batam VIII Tahun 2025 di Hotel Planet Batam, Jumat (5/12/2025).
Amsakar mengajak Kadin memperkuat kolaborasi sebagai mitra strategis pemerintah dalam percepatan investasi. “Kalau Kadin, Pemko dan BP Batam berjalan seiring, Batam akan menjadi lokomotif ekonomi nasional,” katanya.
Ia menekankan bahwa Mukota bukan sekadar forum rutin, tetapi ruang untuk menyamakan langkah dan menyelesaikan berbagai persoalan yang selama ini belum berjalan searah. Amsakar juga mengapresiasi dinamika musyawarah yang berlangsung kondusif.
“Dengan satu kandidat, tidak ada lagi riak-riak. Fokus kita adalah kemajuan Batam,” ucapnya.
Amsakar kemudian menyinggung meningkatnya perhatian pemerintah pusat terhadap Batam sebagai etalase ekonomi nasional. Serangkaian regulasi baru mulai PP 25, PP 28 hingga PP 47 Tahun 2025, menurutnya mempertegas dorongan pusat terhadap pertumbuhan kawasan ini.
“Dalam sembilan bulan, tiga sampai empat PP lahir untuk Batam. Ini bukan kebetulan,” paparnya.
Perhatian itu juga tercermin dari intensitas komunikasi antara BP Batam dan pemerintah pusat serta tingginya kunjungan pejabat ke daerah ini.
“Sepertiga menteri sudah datang ke Batam. Ini modal yang tidak dimiliki semua daerah,” kata Amsakar.
Capaian investasi pun turut menguatkan optimisme tersebut. Hingga triwulan II 2025, realisasi investasi Batam telah menyentuh 66 persen dari target tahunan. Amsakar menilai hal itu sebagai bukti kepercayaan investor terhadap stabilitas Batam.
“Kita semua harus ikut menggaungkan Batam sebagai tujuan investasi,” ujarnya.
Meski sejumlah indikator membaik, Amsakar mengingatkan adanya tantangan baru, terutama setelah Singapura dan Johor, Malaysia, membuka Special Economic Zone (SEZ) sejak Januari lalu. Kebijakan itu dinilai dapat memengaruhi arus barang dan tenaga kerja di kawasan.
“Ini punya dampak langsung ke Batam. Kita harus adaptif,” tegasnya.
Sebagai langkah antisipatif, BP Batam menyiapkan penyederhanaan perizinan dan insentif bagi pelaku usaha. “Kami ajukan percepatan kebijakan mulai dari Planologi, PKKPRL hingga AMDAL bagi investor. Prinsipnya, jangan biarkan pelaku usaha menunggu lama,” tuturnya.
Amsakar berharap Kadin tetap menjadi mitra kritis dan konstruktif dalam mengawal agenda pembangunan ekonomi Batam.
“Kadin adalah jembatan penting antara pelaku usaha dan kebijakan publik. Kita harus selalu berada dalam satu frekuensi,” pungkasnya.
Penulis : Redaksi
